Al-Hadits adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama Islam. Hadits dijadikan sumber hukum dalam agama Islam selain Al-Qur'an, Ijma dan Qiyas, dimana dalam hal ini, kedudukan hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an.
Sumber hukum Islam yang perlu dipedomin ada 4 yakni, Al Quran, Hadis, Ijma' dan qiyas. (Foto: Freepik) JAKARTA, iNews.id - Sumber hukum Islam merupakan suatu rujukan, landasan, atau dasar yang utama dalam pengambilan hukum. Ada 4 sumber hukum Islam yang dijadikan pedoman bagi umat Islam yakni, Al Quran, Hadis, Ijma', dan Qiyas.
Istihsan adalah menurut bahasa berarti menganggap baik, sedangkan menurut istilah, istihsan adalah meninggalkan qiyas yang nyata untuk menjalankan qiyas yang tidak nyata (samar-samar) atau meninggalkan hukum kulli (umum) untuk menjalankan hukum istina’i (pengecualian) disebabkan ada dalil yang menurut logika membenarkannya.
Kelima, Qiyas Adwan, yakni meng-qiyas-kan hal yangdi-qiyas-kan kepada hukum yang terhimpun pada hukum tempat meng-qiyas-kan, seperti meng-qiyas-kan lelaki memakai perak kepada memakai emas, karena ada hukum ashal tentang terkumpul pada haramnya perak dan emas digunakan sebagai tempat air minum.8 Kesimpulan Secara garis besar ulama sepakat bahwa
Jadi, Al-qur’an, As-sunnah, Ijma’ dan qiyas merupakan landasan utama mazhab fiqh Syafi’i. Sementara metode lainnya seperti Istihsan, sadd adz-zara’i dan lain-lain hanya merupakan suatu metode dalam merumuskan dan menyimpulkan hukum-hukum dari sumber utamanya yaitu Al-qur’an dan As-sunnah. 4. Mazhab Hanbali Ijma’, Qiyas, Urf, Maslahah Mursalah, dan Istihsan Ijma’ Ijma’ menurut bahasa (lughah) ialah mengumpulkan perkara dan memberi hukum atasnya serta menyakininya. Sedangkan Ijma’ menurut istilah ialah kebulatan pendapat semua ahli ijtihad. Adapun menurut para ahli Ushul Fiqh, pengertian Ijma’ dapat dikemukakan sebagai berikut: a. 11. Salah satu syarat yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan ijtihad adalah A.Memiliki pemahaman mendalam tentang bahasa Arab, ilmu tafsir, usul fikih, dan tarikh (sejarah). B.Mampu berargumen dengan pendapat ulama tanpa menggunakan dasar hukum. C.Hafal Al-quran & hadits. .
  • bwkvhyd4rd.pages.dev/291
  • bwkvhyd4rd.pages.dev/266
  • bwkvhyd4rd.pages.dev/109
  • bwkvhyd4rd.pages.dev/351
  • bwkvhyd4rd.pages.dev/326
  • bwkvhyd4rd.pages.dev/283
  • bwkvhyd4rd.pages.dev/201
  • bwkvhyd4rd.pages.dev/384
  • bwkvhyd4rd.pages.dev/300
  • contoh soal tentang ijma dan qiyas